Bagaimana cara menghitung arus dalam transistor
Perubahan arus
Langkah 1
Tentukan arus beban maksimum (Lc) dari perangkat. Ini akan menentukan apakah transistor akan sepenuhnya aktif, dalam keadaan jenuh, dan benar-benar mati, dalam keadaan terpotong.
Langkah 2
Menentukan HFE dari transistor. HFE adalah rasio arus melalui kolektor (lc) ke arus melalui basis (lb), yang biasanya dalam kisaran 50 hingga 100.
Langkah 3
Hitung arus basis minimum yang diperlukan untuk menjenuhkan transistor, membagi arus beban antara HFE transistor, dengan cara ini:
Lc / HFE
Langkah 4
Hitung arus emitor. Ini dilakukan dengan mengambil tegangan suplai negatif (Vee), yang memolarisasi sambungan emitor melalui resistor (Re), dan tegangan suplai positif (Vcc) yang membalikkan polarisasi sambungan kolektor dan membuat perhitungan berikut :
Vbe = Vb - Ve Ie = (Vee - Vbe) / Re
Arus penguat
Langkah 1
Hitung tegangan basis (Ib). Tegangan ini diperlukan untuk mempolarisasi transistor untuk memulai konduksi. Untuk menghitung tegangan dasar, Anda akan memerlukan tegangan bias dasar (Vb), penurunan tegangan dasar-emitor (Vbe, umumnya 0, 7 volt untuk perangkat silikon) dan resistansi masukan basis ( Rb) dan mengatur formula sebagai berikut:
Ib = Vb - Vbe / Rb
Langkah 2
Hitung arus kolektor (Ic, arus yang memasuki transistor). Ini adalah arus yang mengalir melalui resistansi beban (RL) dan sesuai dengan tegangan suplai (Vcc) dan hubungannya dapat diberikan sebagai:
Ic = Vcc - Vce / RL
Langkah 3
Buat jalur beban untuk menentukan titik Q (titik operasi yang sesuai) untuk rangkaian. Ini dapat dihitung dengan menentukan "garis cut-off" dan "titik jenuh" dari transistor dengan perhitungan berikut:
Ketika Vce = 0, Ic = Vcc - 0 / RL, Ic = Vcc / RL
Ketika Ic = 0, 0 = Vcc - Vce / RL, Vcc = Vce
Langkah 4
Menggambar kurva Ic vs. Vce dan tarik garis beban yang menghubungkan titik-titik, di mana:
Vce = 0, Ic = Vcc / RL Ic = 0, Vce = Vcc
Titik pusat menjadi titik Q, di mana sirkuit beroperasi pada efisiensi maksimumnya.