Bagaimana saya bisa tahu apakah motherboard atau prosesor laptop rusak?
Bagaimana mendiagnosa tanpa membongkar
Jelas, karena membongkar laptop melebihi keterampilan sebagian besar pengguna, mendiagnosis masalah perangkat keras membutuhkan kemampuan untuk mengenali masalah umum yang dapat disebabkan oleh bagian-bagian komputer tertentu. Overheating biasanya merupakan tanda kipas yang gagal atau heatsink, bukan masalah dengan prosesor komputer. Kegagalan konstan adalah gejala dari memori yang buruk jauh lebih sering daripada motherboard atau prosesor yang rusak. Indikasi kecil ini bisa menjadi penyelamat ketika datang ke perangkat keras yang tertutup seperti laptop.
Ketika Anda mendiagnosis apakah itu motherboard atau prosesor, ada beberapa hal dasar yang harus Anda cari. Kerusakan pada prosesor biasanya cukup jelas, karena komputer tidak akan berfungsi sama sekali dan bahkan tidak akan dapat menjalankan firmware BIOS (Input Dasar dan Sistem Output). Ini juga bisa menjadi masalah memori. Ubah memori ke memori yang Anda tahu berfungsi dengan baik dan periksa apakah masalah berlanjut.
Masalah alas tiang sedikit lebih sulit dideteksi, karena motherboard bukanlah sepotong silikon tunggal. Biasanya, kegagalan motherboard biasanya kegagalan dalam salah satu komponen yang disolder ke motherboard, seperti driver USB, atau chip pengendali hard drive. Namun seringkali, masalahnya ada di salah satu chip driver utama, yang akan menyebabkan seluruh komputer berhenti bekerja. Tidak ada cara yang benar untuk membedakan ini dari kegagalan prosesor, kecuali mengubah prosesor, yang tidak selalu memungkinkan.
Masalah dengan memperbaiki laptop
Masalah dasar ketika berhadapan dengan laptop adalah kenyataan bahwa banyak laptop dibangun dengan prosesor yang disolder langsung ke motherboard bukannya tersambung ke soket, seperti pada komputer desktop. Ini berarti bahwa masalah dengan motherboard atau dengan prosesor membutuhkan perubahan dari keduanya. Efek samping ini adalah bahwa motherboard dan prosesor harus dipesan sebagai satu kesatuan. Anda tidak akan dapat mencampurnya, dan Anda hanya akan dapat menggunakan bagian-bagian yang bersedia disediakan oleh pabrikan komputer.
Masalah tambahan adalah jika laptop dalam garansi, perbaikan harus dilakukan di pabrik, atau di bengkel yang disertifikasi oleh pabrikan. Ini biasanya berarti bahwa biaya suku cadang dan pekerjaan benar-benar melebihi biaya laptop, terutama jika kegagalan disebabkan oleh sesuatu yang tidak dijamin oleh garansi.
Akhirnya, jika laptop tidak lagi dalam garansi, mungkin tidak mungkin untuk memperbaikinya, karena banyak produsen tidak menjual bagian-bagian mesin lama yang tidak lagi perlu memiliki suku cadang untuk perbaikan garansi.