Topik terbaik untuk sebuah email
Hal-hal informatif
Simpan Gambar Comstock / Comstock / Getty ImagesMasalah email yang informatif memungkinkan pembaca untuk mengetahui apa yang akan Anda lihat. Masalah-masalah seperti ini mungkin termasuk fakta atau angka. Misalnya, dalam email yang membahas tentang jumlah anggaran tahunan melebihi sasaran perusahaan, subjek dapat membaca: "Target anggaran terlampaui 20 persen" atau "Sasaran anggaran terlampaui." Ini adalah masalah email yang jelas, mudah dimengerti dan pembaca dapat dengan cepat menguraikannya.
Hal yang menarik perhatian
Selamatkan Jupiterimages / Merk X Pictures / Getty ImagesJika Anda ingin melakukan pemasaran email, Anda mungkin ingin menggunakan topik mencolok. Orang-orang bergegas untuk menghilangkan surat di kotak masuk mereka dari orang yang tidak mereka kenal. Oleh karena itu, beberapa kata saja sudah cukup untuk menarik perhatian Anda sebelum email Anda juga masuk ke folder yang dihapus. Jika Anda mengembangkan penjualan, maka pastikan untuk menyebutkannya di email yang mengatakan: "Semua 40% lebih murah!" atau "Teman Facebook menerima setengah diskon!". Pikirkan tentang apa yang akan membuat Anda membaca email, atau setidaknya itu akan menarik perhatian Anda, saat Anda menelusuri kotak masuk Anda. Pikiran-pikiran ini mungkin menangkap perhatian orang lain.
Hal-hal yang Menarik
Selamatkan Jupiterimages / Merk X Pictures / Getty ImagesEmail dengan subjek yang menarik adalah yang menekankan fakta menarik atau detail dalam email. Misalnya, jika Anda menulis tentang kontroversi di tempat kerja, Anda dapat mengatakan sesuatu seperti "Anggota serikat ingin berubah, tetapi tidak ingin membayar" atau "Di dalam rapat CEO ...". Masalah-masalah email ini membuat orang secara naluri ingin tahu lebih banyak karena sifat "voyeuristik". Bermain dengan alam untuk mendapatkan lebih banyak email terbuka, selama subjek terkait dengan konten.
Isu-isu yang menyebabkan refleksi
Simpan Polka Dot RF / Polka Dot / Getty ImagesJika email itu ditulis untuk orang-orang untuk dipikirkan, seperti kebanyakan email, pertimbangkan topik sugestif. Misalnya, jika Anda menulis tentang karier atau tentang pekerjaan, subjek emailnya mungkin: "Di mana Anda melihat diri Anda dalam lima tahun?" atau "Berapa lama sampai Anda mendapat pekerjaan baru?" Pertanyaan seperti ini yang diangkat dalam subjek email akan membuat orang ingin membukanya untuk menemukan jawabannya.