Atas konsekuensi penyalahgunaan kartu kredit

Ketika perusahaan memberikan kredit kepada konsumen, mereka melakukannya dengan itikad baik.

Fakta-fakta

Penggunaan kartu kredit yang bertanggung jawab menyiratkan kemampuan untuk membatalkan pembayaran. Menggunakan kartu kredit untuk membayar tagihan tak terduga dan kemudian membatalkan pembayaran itu di akhir siklus penagihan adalah perilaku yang bertanggung jawab. Pelecehan kartu kredit dimulai ketika konsumen mulai menggunakan apa yang tidak dapat mereka bayar dengan saldo kartu.

Faktor risiko

Konsumen menghabiskan lebih dari yang mereka hasilkan dalam setahun, mereka menghadapi risiko besar penyalahgunaan kartu kredit. Untuk membayar gaya hidup yang mereka inginkan tetapi tidak dapat memperoleh secara sah, mereka menggunakan kartu kredit untuk membayar pendapatan mereka. Umumnya, kredit ini digunakan untuk barang-barang mewah seperti: tamasya, makan malam, pakaian, dan sepatu. Pembiayaan dengan kartu kredit untuk gaya hidup menetapkan referensi yang tidak realistis seperti apa yang benar-benar dapat dibayarkan. Untuk menghindari malu menampilkan teman-teman mereka bahwa mereka tidak dapat melakukan beberapa item atau kegiatan, orang-orang ini merasa harus menghabiskan di atas kemampuan mereka, menciptakan lingkaran setan.

Efek

Penyalahgunaan kartu kredit dapat memengaruhi berbagai aspek dunia keuangan konsumen. Dengan penyalahgunaan kartu kredit, margin utang konsumen naik, yaitu, skor kredit yang adil (FICO), yang merupakan ukuran solvabilitas numerik. Skor FICO rendah yang disebabkan oleh menyalahgunakan kartu kredit mempengaruhi suku bunga pinjaman mobil, pinjaman hipotek, kartu kredit lainnya dan berbagai jalur kredit. Penyalahgunaan kartu kredit juga meningkatkan tanggung jawab keuangan untuk membayar utang: mengondisikan uang masa depan dan dengan kebebasan terbatas.

Signifikansi

Karena banyak perusahaan menganggap skor FICO sebagai referensi tentang seberapa andal seorang konsumen, skor FICO yang rendah dapat merusak kemampuan konsumen untuk mendapatkan pekerjaan, membeli rumah atau menyewa apartemen. Sejak undang-undang kepailitan baru telah diberlakukan, lebih sulit dari sebelumnya untuk menyatakan kebangkrutan dan keluar dari utang kartu kredit. Penggunaan kartu kredit yang bertanggung jawab sangat penting untuk memastikan masa depan tanpa beban hutang.

Kesalahpahaman

Banyak konsumen tidak menyadari mereka menyalahgunakan kredit. Berpikir bahwa mereka akan mampu membayar di masa depan (mungkin ketika mereka "menutup bisnis besar itu" atau "mendapatkan bonus itu") mereka terus meningkatkan lebih banyak utang. Untuk menghindari situasi ini, batasi jumlah utang yang bisa Anda dapatkan dengan kartu kredit, untuk tidak mengizinkan Anda membelanjakan uang sampai Anda yakin memilikinya.