Efek negatif dari teknologi komunikasi
Kualitas komunikasi
Adalah umum untuk melihat seseorang melakukan banyak tugas ketika berkomunikasi dengan orang lain. Anda dapat berbicara di telepon saat menjelajahi Internet, serta memeriksa email Anda dan menggunakan ponsel Anda secara bersamaan. Teknologi komunikasi telah memungkinkan semua ini terjadi. Namun, bahkan jika Anda berpikir Anda menghemat waktu untuk melakukan beberapa jenis tugas ini, efek total menyebabkan kualitas komunikasi terpengaruh jika Anda tidak dapat memberikan perhatian penuh kepada orang yang Anda ajak berkomunikasi, kata surat kabar.
Mengurangi interaksi tatap muka
Internet telah memungkinkan untuk tetap berhubungan dengan orang-orang dari mana saja di dunia. Anda juga dapat berkomunikasi di mana saja menggunakan pesan teks dan telepon seluler. Ini telah menyebabkan beberapa keluhan yang mengatakan bahwa teknologi telah mengurangi interaksi tatap muka. Komunikasi tatap muka dengan seseorang memungkinkan Anda untuk mengamati gerakan non-verbal mereka, seperti senyuman atau meringis, dan ini mewakili tingkat komunikasi yang lain. Teknologi tidak memungkinkan orang untuk mengamati jenis isyarat nonverbal ini, seperti Dr. Pam Hayes, seorang psikolog Alaska, menyebutkan, "Saya pikir ada kemungkinan kekayaan yang lebih besar dalam interaksi tatap muka karena ketika Anda melakukannya pekerjaan Internet Anda kehilangan sinyal tubuh dan ekspresi wajah Anda. Bentuk komunikasi yang halus hilang melalui Internet. "
Isolasi sosial
Kerugian lain dari teknologi komunikasi adalah bahwa bahkan ketika kita berkomunikasi dengan semakin banyak orang menggunakan berbagai teknologi, beberapa individu merasa lebih terisolasi daripada terhubung. Surat kabar mengutip sebuah penelitian yang dilakukan pada 1990-an tentang dampak menggunakan Internet pada kesejahteraan sosial. Studi ini menemukan bahwa beberapa orang yang sering menggunakan Internet untuk berkomunikasi sebenarnya merasa lebih terisolasi daripada sebelumnya. Namun, penelitian itu dilakukan lagi pada tahun 2002 dan memiliki hasil yang berbeda. Studi tahun 2002 menemukan bahwa efek negatif awal penggunaan Internet menghilang pada mereka yang dulunya ekstrover, sementara mereka yang introvert terus merasa terisolasi bahkan dengan berlalunya waktu.